Friday, 29 August 2014

http://vinhxomdoi.deviantart.com/art/Shinee-l-Hello-Theme-for-XP-182732217

Wednesday, 5 March 2014

Mengapa mempelajari Pasar Keuangan?

Pasar Keuangan adalah pasar yang memindahkan dana dari pihak-pihak yang kelebihan dana ke pihak-pihak yang membutuhkan dana. Ada 3 jenis pasar keuangan yaitu Pasar Obligasi, Pasar Modal, dan Pasar Valuta Asing.
Pasar Obligasi dan Suku Bunga
Obligasi adalah sekuritas utang yang menjanjikan pembayaran secara periodik untuk suatu periode tertentu. Sedangkan Suku bunga dapat dikatakan merupakan biaya pinjaman , sehingga antara suku bunga dan obligasi memiliki hubungan yang negatif.
Selain itu, suku bunga juga mempengaruhi setiap keputusan indivudu. Seperti yang telah kita ketahui antara suku bunga dan investasi memiliki hubungan yang negatif, jadi ketika suku bunga tinggi maka kita akan menunda untuk membeli rumah atau pabrik sebagai salah satu bentuk investasi karena biaya untuk mendanai nya meningkat. Sehingga kita akan lebih memilih untuk menabung karena suku bunga yang tinggi berarti kita memperoleh pendapatan bunga yang lebih banyak.
Kesimpulan : Tabungan dan Suku Bunga mempunyai hubungan yang positif sedangkan investasi dan suku bunga mempunyai hubungan yang negative.
Pasar Modal
Saham adalah sekuritas yang merupakan sebuah klaim atas laba dan aset perusahaan. Harga saham memengaruhi jumlah dana yang dapat diperoleh dari menjual saham yang akan digunakan untuk pengeluaran investasinya. Semakin tinggi harga saham maka semakin banyak dana  yang akan diperoleh untuk pengeluaran investasi.
Kesimpulan: harga saham dan investasi memiliki hubungan positif, karena semakin tinggi harga saham maka semakin banyak dana yang akan diperoleh untuk membiayai investasinya.
Pasar Valuta Asing

Pasar Valuta Asing adalah tempat dimana perubahan mata uang Negara asal ke mata uang Negara yang dituju sehingga dapat menjadi alat dalam pergerakan dana antar Negara. Kurs (harga dari mata uang suatu Negara terhadap mata uang Negara lain) di tentukan di pasar valuta asing. Kurs akan mempengaruhi biaya impor. Ketika mata uang suatu Negara katakanlah Rupiah melemah maka akan mengakibatkan harga-harga barang luar negeri menjadi semakin mahal, sehingga masyarakat akan mengurangi konsumsi nya untuk barang-barang impor dan lebih memilih untuk mengonsumsi barang domestic. Ketika Rupiah menguat maka akan mengakibatkan harga barang domestic yang di ekspor di Negara lain menjadi lebih mahal sehingga permintaan ekspor barang domestic akan menurun.