Di temani alunan
lagu Adrian , Tia asyik bermain game di hp kesayangan nya itu. Tiba-tiba hp
bergetar pertanda pesan masuk.
“siapa sih yang
sms, ganggu aja lagian gua juga gak ada pulsa, bodo amat ah” gerutu Tia
Tia pun
melanjutkan bermain game kesayangan nya itu. Selesai lelah bermain game Tia pun
memutuskan untuk berhenti dan membuka pesan yang dari tadi sudah menggantung di
layar handphone nya.
“Hay tia, apa kabar ? udah lama gak ada
kabar” sms dari Edo ?
Dengan kaki
tupai Tia lompat dari tempat tidur nya dan mengambil sweter yang tergantung di
kamar Tia.
“mau kemana ya?
Udah malem” Tanya mama ke Tia
“sebentar ma,
Tia cuman mau beli pulsa kok”
Dengan jalan
yang secepat kilat Tia pergi untuk membeli pulsa, antara takut akan malam yang
super gelap ini dan ingin secepatnya membalas pesan dari Edo, pokoknya sekarang
Tia mau cepat sampai rumah.
“maaf ya do br bls soal nya baru beli pulsa
:D” dengan ketikan kilat Tia membalas pesan dari Edo. Tia dan Edo pun
kembali berkomunikasi. Tanpa di duga Edo menelpon Tia.
“Aduh Edo nelpon, mau ngapain dia? Tenang
Tia tenang jangan gugup, tarik nafas, fiuh” batin Tia pun mulai menggerutu
“Tia bisa keluar
sebentar gak, ada yang mau gua omongin”
“mau ngomong apa
do, emangnya gak bisa di telpon ya?”
“gak enak , bisa
keluar gak?”
“yaudah gua
keluar, kalau udah nyampe rumah sms aja ya”
“gua udah di
deket rumah lo ya”
“hah ????”
Secepat bajaj
Tia pergi untuk menemui Edo, dan ternyata saat itu adalah awal dari segalanya,
saat itu Edo dan Tia mulai menjalin hubungan yang lebih dari kata teman. Edo
pun sudah menjelaskan semua kenapa dia gak ada kabar 2 minggu belakangan.
Hari-hari Tia dan Edo pun dimulai. Semuanya indah, semuanya menyenangkan dan
semuanya membahagiakan. Tapi tiba-tiba…..
Abracadabra
………….
Edo kembali
menghilang. Mungkin hobi dari Edo adalah menghilang. Mendingan jadi pesulap aja
do sekalian. Antara cemas, gengsi, khawatir, dan takut. 2 minggu Tia dan Edo
tidak komunikasi. Tiba-tiba Edo menghubungi Tia lagi
“Tia maafin Edo
ya, kalau Edo udah nyakitin Tia, tapi Edo cuman mau tau perasaan orang yang
udah sayang sama Edo tapi tiba-tiba Edo pergi, kita temenan aja ya”
“iya do gak papa
kok, biasa aja”
7 tahun belum cukup do buat bukti? Ini bukan
hanya sakit tapi lebih dari rasa itu, rasa yang 7 tahun tertanam, dan mati
dalam sekejap.
Sudah satu
minggu dari kejadian yang menyakitkan itu terjadi. Perlahan namun pasti dengan
dorongan dari Mita, Tia mulai melupakan Edo, dan kali ini harus benar-benar
melupakan.
“Tia , Edo di
rumah sakit” ucap Mita sambil berlari mendekati Tia
“hah? Kenapa?”
dengan perasaan yang waswas Tia bertanya pada Mita
“gak tau, lo mau
jenguk gak?”
“yaudah pulang
sekolah kita jenguk dia”
Sepulang dari
sekolah Tia dan Mita pun memutuskan untuk menjenguk Edo.
“yah ta, masa
kita kesana gak bawa apa-apa”
“terus kaya
mana?”
“yaudah lo pergi
sama bela duluan kesana, ntar gua nyusul gua mau beli buah dulu untuk Edo”
“oke jangan
lama-lama ya”
Secepat kilat
Tia pergi menuju supermarket, karena waktu yang sudah menunjukan bahwa Tia
sudah hampir setengah jam Tia habiskan, dan hp Tia yang tidak berhenti berbunyi
Tia menambah kecepatan nya, namun tiba-tiba………..
Tia menabrak
sebuah mobil didepannya, Tia pun jatuh dan tak sadarkan diri. Dalam perjalanan
menuju rumah sakit, seseorang yang menolong Tia tidak sengaja menemukan handphone
Tia dan membaca pesan di dalam nya.
Tia dimana? Kita udah ketemu Edo, Edo gak
papa kok, jangan khawatir ya..
Ketika sampai di
rumah sakit, dokter mengatakan bahwa Tia telah
meninggl ketika sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Tia sudah sampai
di tujuannya “Rumah Sakit”. Bukan rumah sakit tempat Mr.Seven Years ditolong
dari penyakitnya, tapi rumah sakit tempat menyelamatkan nyawanya sendiri, namun
gagal.
Perasaan
Mr.Seven Years pun hilang bersama dengan hilangnya Tia dari sisi kita.
No comments:
Post a Comment