Thursday, 9 May 2013

Cinta Pertama Part 2


Di temani alunan lagu Adrian , Tia asyik bermain game di hp kesayangan nya itu. Tiba-tiba hp bergetar pertanda pesan masuk.
“siapa sih yang sms, ganggu aja lagian gua juga gak ada pulsa, bodo amat ah” gerutu Tia
Tia pun melanjutkan bermain game kesayangan nya itu. Selesai lelah bermain game Tia pun memutuskan untuk berhenti dan membuka pesan yang dari tadi sudah menggantung di layar handphone nya.
“Hay tia, apa kabar ? udah lama gak ada kabar”  sms dari Edo ?
Dengan kaki tupai Tia lompat dari tempat tidur nya dan mengambil sweter yang tergantung di kamar Tia.
“mau kemana ya? Udah malem” Tanya mama ke Tia
“sebentar ma, Tia cuman mau beli pulsa kok”
Dengan jalan yang secepat kilat Tia pergi untuk membeli pulsa, antara takut akan malam yang super gelap ini dan ingin secepatnya membalas pesan dari Edo, pokoknya sekarang Tia mau cepat sampai rumah.
“maaf ya do br bls soal nya baru beli pulsa :D” dengan ketikan kilat Tia membalas pesan dari Edo. Tia dan Edo pun kembali berkomunikasi. Tanpa di duga Edo menelpon Tia.
“Aduh Edo nelpon, mau ngapain dia? Tenang Tia tenang jangan gugup, tarik nafas, fiuh” batin Tia pun mulai menggerutu
“Tia bisa keluar sebentar gak, ada yang mau gua omongin”
“mau ngomong apa do, emangnya gak bisa di telpon ya?”
“gak enak , bisa keluar gak?”
“yaudah gua keluar, kalau udah nyampe rumah sms aja ya”
“gua udah di deket rumah lo ya”
“hah ????”
Secepat bajaj Tia pergi untuk menemui Edo, dan ternyata saat itu adalah awal dari segalanya, saat itu Edo dan Tia mulai menjalin hubungan yang lebih dari kata teman. Edo pun sudah menjelaskan semua kenapa dia gak ada kabar 2 minggu belakangan. Hari-hari Tia dan Edo pun dimulai. Semuanya indah, semuanya menyenangkan dan semuanya membahagiakan. Tapi tiba-tiba…..
Abracadabra ………….
Edo kembali menghilang. Mungkin hobi dari Edo adalah menghilang. Mendingan jadi pesulap aja do sekalian. Antara cemas, gengsi, khawatir, dan takut. 2 minggu Tia dan Edo tidak komunikasi. Tiba-tiba Edo menghubungi Tia lagi
“Tia maafin Edo ya, kalau Edo udah nyakitin Tia, tapi Edo cuman mau tau perasaan orang yang udah sayang sama Edo tapi tiba-tiba Edo pergi, kita temenan aja ya”
“iya do gak papa kok, biasa aja”
7 tahun belum cukup do buat bukti? Ini bukan hanya sakit tapi lebih dari rasa itu, rasa yang 7 tahun tertanam, dan mati dalam sekejap.
Sudah satu minggu dari kejadian yang menyakitkan itu terjadi. Perlahan namun pasti dengan dorongan dari Mita, Tia mulai melupakan Edo, dan kali ini harus benar-benar melupakan.
“Tia , Edo di rumah sakit” ucap Mita sambil berlari mendekati Tia
“hah? Kenapa?” dengan perasaan yang waswas Tia bertanya pada Mita
“gak tau, lo mau jenguk gak?”
“yaudah pulang sekolah kita jenguk dia”
Sepulang dari sekolah Tia dan Mita pun memutuskan untuk menjenguk Edo.
“yah ta, masa kita kesana gak bawa apa-apa”
“terus kaya mana?”
“yaudah lo pergi sama bela duluan kesana, ntar gua nyusul gua mau beli buah dulu untuk Edo”
“oke jangan lama-lama ya”
Secepat kilat Tia pergi menuju supermarket, karena waktu yang sudah menunjukan bahwa Tia sudah hampir setengah jam Tia habiskan, dan hp Tia yang tidak berhenti berbunyi Tia menambah kecepatan nya, namun tiba-tiba………..
Tia menabrak sebuah mobil didepannya, Tia pun jatuh dan tak sadarkan diri. Dalam perjalanan menuju rumah sakit, seseorang yang menolong Tia tidak sengaja menemukan handphone Tia dan membaca pesan di dalam nya.
Tia dimana? Kita udah ketemu Edo, Edo gak papa kok, jangan khawatir ya..
Ketika sampai di rumah sakit, dokter mengatakan bahwa Tia telah  meninggl ketika sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Tia sudah sampai di tujuannya “Rumah Sakit”. Bukan rumah sakit tempat Mr.Seven Years ditolong dari penyakitnya, tapi rumah sakit tempat menyelamatkan nyawanya sendiri, namun gagal.
Perasaan Mr.Seven Years pun hilang bersama dengan hilangnya Tia dari sisi kita.

No comments:

Post a Comment